Monday, July 31, 2006

Akhirnya Harus Kami Relakan

Pernahkah kita mengalami bagaimana rasanya ketika kehilangan sesuatu yang paling dicintai? Pernahkan sebuah cita-cita ternyata harus kandas di tengah jalan? Pernahkah ketika kita yakin akan dapatkan sebuah kenikmatan, ternyata di tengah jalan harus hilang tanpa kita kuasa menahannya? Pernahkah kita merasa putus asa ketika dunia terasa tidak memihak sama sekali terhadap kita? Sesungguhnya itu semua adalah romantika dalam kehidupan yang kita jalani di dunia ini. Karena sesungguhnya semuanya itu adalah bukti akan adanya Allah yang Maha Berkuasa. Manusia sebagai Mahluk-Nya hanya mampu berdo’a dan bersabar dengan berharap semoga Allah memberikan jalan terbaik atas sebuah kehilangan.

Seorang ibu akan berteriak-teriak ketika tahu dompetnya dicopet di sebuah perbelanjaan. Seorang murid SMP akan menangis ketika tahu dia tidak lulus ujian. Seorang pegawai tentunya juga akan kehilangan kendali ketika tahu kalau dia dipecat dari kantornya. Seorang ibu akan menangis sedih dan kadang kehilangan kendali ketika tahu anaknya hilang diculik misalnya. Atau bagaimana kesedihan saudara-saudara kita saat menerima bencana bertubi-tubi. Apapun yang terjadi rasanya kita tidak akan bisa menahan rasa sedih dan kehilangan ketika tahu apa yang kita miliki hilang tanpa kita bisa mencegahnya. Apalagi kalau ternyata kehilangan itu akibat dari kelalaian yang dilakukan dengan sengaja.

Merasa telah kehilangan sebuah harapan dan kenikmatan akan memperoleh sebuah anugerah terindah kami berdua, rasanya seperti kehilangan sebuah pegangan dan kendali. Mungkin inilah kali pertama kami rasakan sebuah kehilangan berarti. Saat kami tahu calon penerus kami harus hilang dan pergi begitu saja tanpa bisa kita usahakan dan dicegah. Rasanya masih saja terbayang akan sebuah harapan dan juga kebanggaan kalau tak lama lagi kita akan peroleh sebuah tanda akan cinta kami. Tapi ternyata Allah berkehendak lain.

Teringat kembali tiga minggu ke belakang saat istri saya mengabarkan sebuah harapan baru kalau ternyata ada calon junior kami sedang tumbuh di dalam tubuhnya. Tanpa terasa meneteslah air mata ini merasakan anugerah ini. Sebuah harapan dan cita-cita serta berbagai rencana termasuk bagaimana mendidiknya menjadi anak yang berguna pun telah kami susun. Membeli dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan hal itu menjadi konsumsi wajib kami setiap harinya. Setidaknya ada 4 majalah dan 1 buku serta artikel-artikel pendukung lainnya yang telah terkumpul untuk kami baca dan telaah. Disamping itu suplemen makanan pendukung pun telah kami siapkan. Aktifitas baru kami adalah sering sekali mengusap-usap perut istri seakan ingin meraba dan merasakan calon penerus kami ada disana sedang tumbuh dan berkembang.

Tanpa terasa kebahagiaan itu harus hilang ketika istri mengabarkan sebuah berita sesaat setelah selesai mengajar anak-anak play group di TPA dekat rumah. Memang mengajar ini merupakan aktifitas baru istri saya setelah dia berhenti bekerja di sebuah BPR Syariah. Saya juga menyadari bahwa istri juga perlu sebuah aktifitas namun tetap dekat dengan rumah, akhirnya saya izinkan untuk mengajar di TPA. Selain untuk mengisi waktu luang, ada nilai da’wah dan juga mengajarkan tentang pendidikan sehingga nantinya akan menjadi modal kami dalam mendidik anak kami. Sungguh itu yang bisa kami rencanakan dan lakukan.

SMS siang itu terasa benar-benar membuat saya seperti disambar petir di siang hari. Istri mengabarkan kalau ternyata ada bercak darah. Merasa kebingungan, akhirnya saya minta untuk istrihat di rumah tanpa melakukan aktifitas apapun sambil jangan lupa untuk konsultasi ke kakaknya yang bekerja sebagai bidan. Saya pun mengontrolnya lewat telepon dari kantor. Karena tidak merasakan kesakitan yang berarti, saya pun tenang dan berfikir mungkin ini karena kecapean. Malamnya sempat saya tanya bagaimana kondisinya ternyata dia bilang tidak ada lagi yang keluar. Tenang juga akhirnya. Kami berniat untuk memeriksakan ke Dokter kandungan keesokan harinya pada sore hari setelah saya pulang dari kantor. Malam itu pun saya suruh istri istirahat total dan perkerjaan rumah yang tadinya sebagian dikerjakan istri saya handle dan selesaikan semuanya.

Pagi harinya karena tidak ada keluhan yang sama akhirnya saya beranikan untuk masuk kantor. Namun sekitar jam 10an kembali dikejutkan dengan SMS yang memberitakan kalau pendarahan itu terjadi lagi. Saya coba untuk telepon istri, namun tangisan sedih dan bingung yang saya dapatkan. Berfikir bagaimana agar tidak terjadi apa-apa selagi saya di perjalanan pulang yang lumayan jauh, akhirnya saya coba telepon tetangga untuk menemaninya. Saya juga coba telepon saudara-saudara di Bogor untuk koordinasi bagaimana caranya agar istri segera dibawa ke dokter atau rumah sakit. Siangnya sekitar jam 14 setelah kami rasakan cukup mempersiapkan semua yang diperlukan, akhirnya kami berangkat menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak di daerah Bogor. Memang kami berencana untuk menginap dan beristirahat di rumah kakak setelah periksa ke dokter.

Kabar itu akhirnya kami terima juga. Dokter mengatakan kalau calon bayi kami tidak ditemukan setelah di USG, yang tersisa hanyalah kantong bayinya. Meski telah dicoba untuk dilihat berkali-kali, akhirnya kami hanya bisa pasrah. Dokter menyarankan untuk segera dibersihkan/dikuret (curettage) untuk menghindari pendarahan berlanjut. Istri sempat shock dan sedih ketika tahu harus kehilangan. Sempat dia tidak mau untuk dikuret. Namun setelah diberikan saran dan juga setelah konsultasi dengan semua saudara termasuk kakaknya akhirnya dia mau juga untuk dikuret pada sore harinya. Akhirnya kami harus terima kalau calon bayi kami telah pergi menyisakan kesedihan serta harapan akankah kami peroleh kembali.

Kami memang yakin kalau ini merupakan ketetapan Allah yang terbaik bagi kami, apalagi setelah mendengar dokter mengatakan kalau janinnya kurang sehat. Kesedihan dan kehilangan berlarut ini pun masih sempat membuat istri menangis, meskipun rasa sakit sisa kuret telah hilang. Saudara-saudara kami telah banyak memberikan pengertian, penjelasan serta harapan-harapan, namun kesedihan itu masih saja kami rasakan.

Meskipun ini merupakan sebuah musibah berarti bagi kami, tapi kami yakin kalau Allah adalah satu-satunya pegangan dan harapan terkuat kami. Kami berharap dengan kesabaran dan kepasrahan kami menerima cobaan ini akan Allah terima sebagai sebuah ladang ibadah. Semoga Allah kembali mempercayai kami kembali untuk menerima anugerahnya suatu saat nanti. Amien.
Mohon do’anya juga dari semua.

IMB di Mata Saya

Sebuah jalinan ukhuwah islamiyah akan terasa indah dan berarti manakala kita memang berada dalam lingkungan dan ikatan tersebut. Di kala hati ini merasakan sebuah ketenangan serta semangat yang mengebu-ngebu untuk senantiasa eksis dalam dunia da’wah. Hari-hari senantiasa terajut indah dengan harapan-harapan yang membumbung jauh menembus langit. Semangat untuk merubah akhlaq bangsa ini menjadi icon yang terus digenggam. Sunguh sederhana jika dilihat secara kasat mata, namun jauh di dalam hati dan jiwa mereka senantiasa menggelora semangat yang cukup kuat yang akan mendobrak semua halangan seperti halnya pasukan Islam yang telah berhasil menghancurkan benteng Bizantium.

Seakan kembali diingatkan akan adanya jalinan ukhuwah yang pernah terbentuk dan masih saja selalu berbekas di dalam hati ini. Ikatan itulah yang menjadikan saya mengerti apa itu Islam serta bagaimana seharusnya seorang muslim berbuat demi Agamanya ini. Ikatan yang kuat itu ternyata menjadi dasar dari ikatan-ikatan lainnya. Ikatan itu bernama Ukhuwah Islamiyah. Memang Tarbiyahlah yang menjadikan itu semakin kuat dan mengakar jauh di dalam hati seperti halnya pohon yang kuat dengan akar menghujam ke tanah. Ikatan kuat antar berbagai aktifis yang tergabung dalam sebuah komunitas da’wah ini menjadikan dasar ikatan-ikatan laiinnya yang terbentuk. Ikatan dalam bentuk Rohis, Remaja Masjid, Lembaga Profesi, Lembaga Da’wah bahkan dalam bentuk forum komunikasi. Sejauh ini perkembangan yang ada sudah sangat pesat. Ditambah dengan adanya kemajuan era teknologi informasi menjadikan sarana efektif untuk berda’wah.

Indonesian Muslim Blogger mengambil peran sebagai salah satu kumpulan orang-orang yang senantiasa berhubungan dengan dunia internet untuk berkumpul dan juga merajut ikatan lainnya dalam ukhuwah islamiyah yang ada. Didasari dari adanya semangat perubahan serta da’wah yang kuat menjadikan internet sebagai sarana yang tidak kalah pentingnya untuk dijadikan alat dalam berda’wah. Ternyata perkembangannya cukup memukau, hanya dalam hitungan beberapa tahun ternyata telah banyak merekrut anggota yang banyak.

Masih saya ingat kira-kira 1 tahun yang lalu disaat mulai melihat dan sedikit berkenalan dengan dunia ”perblogan” saat dengan tidak sengaja menemukan situs da’wah dalam dunia pernikahan. Sebelumnya saya sudah familiar dan menjadi favorit situs eramuslim terutama kolom oase imannya. Mulailah pencarian situs-situs lainnya yang ternyata banyak sekali menghadirkan tulisan-tulisan yang berkesan dan sangat menyentuh seperti halnya di blognya mas bayudengan bahasan khasnya yang selalu dimuat di kolom oase imannya eramuslim. Dari situlah mulai saya kenal IMB dan sekarang situsnya diganti menjadi moslimblog.

Dengan mengenal IMB inilah mulailah berpindah aktifitas searching dan baca artikel di internet ini dari berita-berita aktual menjadi IMB. Dari situlah timbul sebuah keinginan untuk dapat membuat blog, meskipun pengetahuan saya masih minim sekali dengan dunia perinternetan ini. Teman saya sempat membuatkan blog buat saya untuk pengumuman dan undangan walimah. Saat itu timbulah keinginan kuat untuk dapat membuat blog hingga akhirnya terbuat blog ini.

Proses selanjutnya seperti halnya yang sering dilakukan oleh sebagian komunitas bloger adalah berkenalan dan sebisa mungkin mencari banyak teman dari berbagai tempat untuk senantiasa bertukar fikiran dan juga saling berbagi pengalaman lewat blog-blog yang mereka buat.

Jazakallah kepada IMB atas suportnya sehingga saya menjadi lebih mengenal luasnya dunia internet dan perblogan. Saya kembali menemukan sebuah ikatan baru lagi dalam menyokong ukhuwah islamiyah ini dalam wadah IMB. Saya hanya ingin jangan sampai ikatan ini putus atau hancur. Karena saya yakin dengan semakin memperbanyak dan memperkuat ikatan ukhuwah maka semakin indahlah hidup ini. Saya merasa menemukan saudara-saudara baru yang benar-benar memahami dunia da’wah ini. Mudah-mudahan kita bisa optimalkan peran IMB ini menjadi sebuah komunitas yang solid dan semakin maju dan juga memajukan dunia da’wah islam di Indonesia khususnya juga seluruh dunia umumnya.
Selamat dan Sukses buat IMB.

Tuesday, July 18, 2006

Ajang Perpeloncoan dan Balas Dendam itu Sudah Lewat

Saat akan memulai sebuah tahun ajaran baru, sekolah kembali disibukan dengan sebuah prosesi penerimaan siswa baru. Seperti halnya sebuah acara penerimaan biasanya menghadirkan masa-masa perkenalan atau lebih dikenal Masa Orientasi Sekolah (MOS). Sebuah prosesi yang secara turun temurun terjadi dan kembali mengingatkan semuanya akan adanya hal-hal yang aneh-aneh yang kerap menjadi sebuah keharusan untuk diadakan.
Baju dengan dandanan yang beda dan terkesan norak dengan segala embel-embelnya, rambut yang dikepang paksa dengan pita berwarna warni sebanyak 5 kunciran, tas jinjing terbuat dari kardus lengkap dengan isi buku perkenalan dan ditambah topi kertas seakan menjadi ciri has seorang siswa baru yang sedang menjalani masa orientasi. Tidak hanya di dunia Perguruan Tinggi saja, melainkan juga di SMA dan SMP pun kerap masih sering dilakukan.
Belum lagi suasana yang penuh ketegangan karena perilaku kakak-kakak kelas yang seakan tidak pernah bersahabat karena selalu memasang muka galak, cemberut dan kurang enak dipandang apalagi bagi siswa yang bersalah. Seakan menjadi manusia yang tidak punya sebuah harga diri, semua siswa diperintahkan melakukan hal-hal yang kurang masuk akal. Setiap orang akan dicari letak kesalahannya sampai hal terkecil sekalipun seperti tidak mengucapkan salam saat melihat kakak kelasnya lewat. Tidak ada kamus salah dalam diri kakak kelas atau panitia, karena aturannya hanya ada dua macam, yaitu :

1. Kakak kelas dan Panitia tidak pernah salah.
2. Kalau sekiranya Kakak Kelas atau panitia salah maka lihat aturan no.1.

Beberapa hari dalam suasana seperti itu rasanya seperti dalam penjara. Semuanya serba tidak bebas. Melakukan ini itu akan selalu dianggap salah. Seolah seperti lingkaran yang akan terus berputar, setiap tahunnya pasti terulang hal serupa. Padahal…

Sudahlah itu semua adalah sisa-sisa sebuah prosesi penerimaan siswa dahulu yang kerap dilakukan oleh semua sekolah. Saat ini sudah sangat jarang dijumpai hal-hal seperti itu. Orang bilang sudah tidak zamannya lagi ada ajang perpeloncoan dan balas dendam. Sungguh itulah sebuah kemajuan kecil berarti bagi dunia pendidikan. Karena kita yakin tidak ada sebuah manfaat dalam acara itu selain rasa kesal dan dendam. Tidak ada perasaan bangga dan ingin maju jika acara itu masih saja dilakukan. Meski suasana kebersamaan kerap dijadikan alasan utama.

Hal ini pulalah yang terjadi di sebuah Sekolah Menengah Atas di pinggiran Kabupaten Bogor tepatnya di Kecamatan Gunung Sindur. Sebagai satu-satunya SMA Negeri rujukan semua siswa SMP dalam melanjutkan studinya, merasa terpanggil untuk melakukan sebuah tindakan perbaikan suasana MOS (Masa Orientasi Siswa), kelompok anggota Rohis dan OSIS bekerja sama untuk mensukseskan program ini. Meski suasana ketegangan kerap terjadi, namun itu tidak menjadi semakin berlarut karena kebanyakan isi materi yang diberikan adalah berisi tentang kependidikan. Setidaknya itulah gambaran program kerja dan acara yang akan mereka buat dan laksanakan.

Sebuah penomena perubahan program dan acara MOS menjadikan ciri khas dan keseriusan pihak sekolah dalam mengelola siswa barunya. Jikalau MOS tidak terkelola dengan baik, bukan tidak mungkin kedepannya sekolah ini tidak akan berkembang dengan baik karena siswanya tidak merasakan adanya sebuah kebanggaan. Setidaknya ada beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan MOS ini yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kegiatan.

Pengenalan Sekolah
Pengenalan Sekolah adalah meliputi dari pengenalan bagunan fisik hingga meliputi juga tata tertib dan aturan yang berlaku di lingkungan sekolah. Pengenalan ini bersifat mutlak karena berguna dan sangat dibutuhkan para siswa dalam kesehariannya setelah proses belajar berjalan.

Konsep Cara Belajar yang baik
Sebuah saran tentang cara belajar merupakan sebuah kebaikan jikalau diajarkan kepada siswa baru. Diharapkan dengan adanya pengenalan tersebut siswa-siswa memiliki sebuah bekal tentang sebuah konsep pembelajaran yang paling baik.

Pembekalan masalah tingkah laku (behavior or attitude)
Satu hal yang paling penting dari dunia pendidikan adalah masalah perilaku dan sikap. Karena sekolah merupakan tempat siswa belajar, maka selain dari belajar ilmu-ilmu pengetahuan, sikap dan perilaku juga akan sangat menentukan kesuksesan para pelajar dan sekolah.

Seminar tentang Fenomena yang berkaitan erat dengan dunia Remaja
Seiring semakin merajalelanya perilaku-perilaku menyimpang yang rentan di dunia remaja terutama siswa, maka seminar atau pembekalan tentang bahayanya perlu diadakan. Diantara penyimpangan itu seperti : Kenakalan Remaja dalam bentuk tawuran, Penyalahgunaan obat-obatan terlarang hingga Perilaku Seks bebas yang berimbas kepada penyakit HIV / AIDS. Sekolah sebagai sebuah tempat pembelajaran sudah seharusnya bisa memberikan pengarahan dan juga pengawasan terhadap siswa-siswanya dari perilaku-perilaku menyimpang tersebut.

Perkenalan Staff Pengajar
Perkenalan ini meliputi Kepala Sekolah beserta staff guru pengajar dan juga staff TU termasuk penjaga sekolah. Perkenalan yang baik dan penuh suasana kekeluargaan bisa menjadikan siswa tidak sungkan dalam berkomunikasi. Jikalau komunikasi berjalan dengan baik diharapkan kendala dan masalah akan segera terselesaikan dengan baik. Jadikanlah perkenalan ini sebagai ajang silaturahim dalam sebuah keluarga besar.

Perkenalan Kakak kelas atau Alumni
Seorang kakak kelas dan Alumni akan dijadikan sebagai tauladan atau contoh bagi adik-adik kelasnya. Akan sangat membantu jikalau dapat dihadirkan seorang sosok dan figur kakak kelas atau alumni yang telah berhasil dalam studinya. Misalnya profil kakak kelas dan senior mereka yang aktif, banyak mengukir prestasi dan telah melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Profil mereka yang begitu sempurna akan sangat berarti dan tertanam di jiwa siswa baru sehingga ada semangat untuk mencontoh. Sehingga tidak ada lagi kamus seorang aktifis namun prestasinya anjlok, yang ada malah sebaliknya, dengan aktif di sekolah menjadikan prestasi mereka semakin cemerlang. Sekolah akan diuntungkan dengan adanya Alumni yang telah berhasil karena akan menjadikan hal itu sebagai sebuah motivasi berharga bagi siswa baru.

Training Motivasi
Adakalanya siswa-siswa baru merasa minder dan malu ketika harus masuk ke lingkungan sekolah yang baru. Jikalau memang diperlukan, dapat pula diadakan sebuah training motivasi (AMT) untuk lebih meningkatkan motivasi dan kemandirian mereka. Adakalanya sekolah mengadakan acara ini di tempat wisata seperti puncak atau pantai. Tentunya akan sangat bermanfaat buat perkembangan mereka.

Mungkin itu sedikit gambaran tentang MOS sekolah. Jadi sudah saatnya kita tinggalkan yang namanya ajang balas dendam dan perpeloncoan yang hanya akan meninggalkan dendam dan kesia-siaan. Saatnya untuk berubah demi sebuah kemajuan dunia pendidikan kita.


Kini Giliran Kota Tercintaku Terkena Gempa

Sore itu saya dikejutkan oleh berita di sebuah televisi swasta yang mengabarkan terjadinya gempa bumi berkekuatan 6.8 scala rihcher yang mengguncang beberapa daerah di pantai selatan Jawa termasuk kota kelahiran saya Ciamis. Dikabarkan ada 5 orang yang meninggal di pantai Pangandaran, Ciamis tersebut. Mungkin lebih hari ini seperti diberitakan oleh SCTV. Teman kantor saya sempat menelpon mengingatkan kejadian itu yang kemudian membuat saya sedikit panik. Seakan kembali diingatkan dengan kondisi desa dan kota kelahiran yang sudah sekian lama tidak saya kunjungi. Tanpa menunggu komando, langsung saja saya telepon keluarga di rumah. Kepanikan mulai melanda saat HP ibu saya tidak aktif dan juga telepon rumah yang sibuk terus. Tanpa habis fikir, saya kemudian mencoba menghubungi paman, uwa, dan saudara-saudara dekat lainnya.
Alhamdulillah, mereka selamat tanpa ada sedikitpun kerusakan berarti. Tidak seperti di Yogya, gempa ini meskipun sangat kuat namun karena sebentar tidak mengakibatkan kerusakan berarti. Saya hanya terima kabar saudara dari uwak yang tinggal di Pangandaran dikabarkan selamat namun saat ini sedang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah sekian lama mencoba menghubungi ibu dan bapak saya di rumah, akhirnya bisa juga saya telepon dan menanyakan kabarnya. Konon katanya mereka hanya merasakan sedikit guncangan saat gempa terjadi. Akhirnya percakapan itu berpindah ke topik laen setelah mengetahui kalau mereka sehat dan selamat. Alhamdulillah ya Allah. Engkau masih selamatkan keluarga saya.
Kring…Saya kembali dikejutkan oleh telepon rumah yang berdering dari mertua saya di Cianjur yang menanyakan kabar keluarga di Ciamis. Setelah saya kabarkan bahwa mereka selamat dan sehat karena jauh dari pantai, barulah mertua saya tenang dan bersyukur. Telepon itu akhirnya kami lanjutkan dengan bertegur sapa dan menanyakan kabar keluarga.
Duh Rabbi, teringat kembali saat-saat terjadinya gempa di Yogya beberapa waktu lalu yang sempat memilukan hati karena banyaknya korban yang berjatuhan. Bahkan mungkin teringat juga saudara-saudara kami di Aceh beberapa tahun ke belakang yang dilanda gempa dan gelombang tsunami menewaskan lebih dari 600 ribu orang. Masih terdengar pula bagaimana dahsyatnya musibah air bah dan banjir melanda daerah Sinjai Sulawesi. Dan kini adalah giliran kota kecil tempat saya dilahirkan dan mengisi sedikit waktu kecil dan dewasa yang mengalami sebuah musibah itu.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (QS. Al Baqarah 2 : 155-156)

Seakan kembali diingatkan oleh Allah, bahwa sesungguhnya semua musibah yang datang adalah sepengetahuan dan karena Allah juga yang mentaqdirkannya agar manusia berfikir. Mungkinkah ini juga sebuah azab dan musibah yang diberikan Allah atas semua perilaku dosa dan maksiat yang selama ini kita lakukan? Mudah-mudahan ini hanyalah sebuah teguran atas semua kehilapan kita dalam mengingatnya. Ataukah memang ini adalah ujian bagi orang-orang beriman untuk semakin mempertebal keyakinannya.
Terlepas dari semuanya itu, sesungguhnya kita diajarkan oleh Allah untuk selalu bersabar dan senantiasa yakin bahwa semuanya itu adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepada Nya jua.

Ya Allah, kalaulah sekiranya musibah ini adalah sebuah azab dari Mu, maka kami mohon ampunilah segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat, sehingga Kami tidak akan menerima kembali azab Mu kelak di akhirat nanti.
Ya Allah, kalaulah sekiranya musibah ini adalah sebuah teguran dari Mu, maka maafkanlah segala kehilapan dan kealpaan kami dalam mengingatMu sehingga Kami akan merasakan selalu kedekatan Mu dalam hati ini.
Ya Allah, kalaulah sekiranya musibah ini adalah sebuah ujian dari Mu, maka kami mohon kuatlah keimanan kami sehingga kami akan merasa yakin bahwa Engkau sangat mencintai dan menyayangi kami.
Amien..

Tuesday, July 04, 2006

Do'a itu Selalu Terucap...

Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS.Al Furqan : 74)
Hari ini kembali aku lantunkan sebuah do'a yang senantiasa terucapkan di setiap selesai shalat lima waktu itu. Sebuah do'a pengharapan akan sebuah keluarga yang telah menjadi bagian hidup ini. Seorang Isri dan juga anak-anak yang akan menjadi penghias sebuah kehidupan. Namun ada sisi-sisi perjuangan dan pengabdian untuk bisa memimpin keluarga ini menuju sebuah tujuan akhir "kebahagiaan" baik dunia ataupun akhirat.
Waktu bergulir kian cepat hingga tidak sadar sudah kira-kira dua bulan berlalu sebuah perjalanan pernikahan kami. Sebuah perjalanan cinta yang masih cukup muda, namun ternyata kesannya begitu mendalam. Setidaknya kami memang sedang mencoba menata keluarga ini.
Ucapan selamat kepada Kami seakan tiada henti terus berdatangan. Namun tidak seramai saat awal-awal kami menikah. Sebuah do'a senantiasa terlantunkan sebagai bukti tanda cinta dan kasih sayang saudara-saudara kami. Sungguh sebuah do'a yang cukup indah dan mengandung makna yang cukup dalam. Sesungguhnya kami menikah karena memang kami telah ditetapkan Allah sebagai pasangan jiwa yang sama-sama telah berjanji untuk saling menjaga dan menasihati di jalan Allah. Mudah-mudahan kami bisa rengkuh semua kebahagian itu.
Sebuah perbedaan kian terasa saat-saat awal memasuki gerbang pernikahan ini. Karena pelabuhan hati dan tambatan jiwa yang selama ini dicari telah hadir di depan mata untuk direngkuh. Ucapan cinta seakan menjadi bumbu penyedap dalam kehidupan ini. Kasih sayang adalah pengikat hati dan jiwa untuk selalu saling berbagi. Senda gurau dan gelak tawa yang selalu mengandung ibadah. Ah indahnya....
Memang benar apa yang dikatakan orang tua dulu. Menikahlah, niscaya akan kamu rasakan kenikmatannya. Kenikmatan menikah memang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang memang menjalaninya. Setidaknya itulah yang sedang kami rasakan.
Ya Allah berkahilah pernikahan kami ini, kuatkanlah ikatan cinta kami dan berikanlah karunia Mu agar kami bisa senantiasa ada dalam jalan Mu.

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]