Tuesday, July 18, 2006

Ajang Perpeloncoan dan Balas Dendam itu Sudah Lewat

Saat akan memulai sebuah tahun ajaran baru, sekolah kembali disibukan dengan sebuah prosesi penerimaan siswa baru. Seperti halnya sebuah acara penerimaan biasanya menghadirkan masa-masa perkenalan atau lebih dikenal Masa Orientasi Sekolah (MOS). Sebuah prosesi yang secara turun temurun terjadi dan kembali mengingatkan semuanya akan adanya hal-hal yang aneh-aneh yang kerap menjadi sebuah keharusan untuk diadakan.
Baju dengan dandanan yang beda dan terkesan norak dengan segala embel-embelnya, rambut yang dikepang paksa dengan pita berwarna warni sebanyak 5 kunciran, tas jinjing terbuat dari kardus lengkap dengan isi buku perkenalan dan ditambah topi kertas seakan menjadi ciri has seorang siswa baru yang sedang menjalani masa orientasi. Tidak hanya di dunia Perguruan Tinggi saja, melainkan juga di SMA dan SMP pun kerap masih sering dilakukan.
Belum lagi suasana yang penuh ketegangan karena perilaku kakak-kakak kelas yang seakan tidak pernah bersahabat karena selalu memasang muka galak, cemberut dan kurang enak dipandang apalagi bagi siswa yang bersalah. Seakan menjadi manusia yang tidak punya sebuah harga diri, semua siswa diperintahkan melakukan hal-hal yang kurang masuk akal. Setiap orang akan dicari letak kesalahannya sampai hal terkecil sekalipun seperti tidak mengucapkan salam saat melihat kakak kelasnya lewat. Tidak ada kamus salah dalam diri kakak kelas atau panitia, karena aturannya hanya ada dua macam, yaitu :

1. Kakak kelas dan Panitia tidak pernah salah.
2. Kalau sekiranya Kakak Kelas atau panitia salah maka lihat aturan no.1.

Beberapa hari dalam suasana seperti itu rasanya seperti dalam penjara. Semuanya serba tidak bebas. Melakukan ini itu akan selalu dianggap salah. Seolah seperti lingkaran yang akan terus berputar, setiap tahunnya pasti terulang hal serupa. Padahal…

Sudahlah itu semua adalah sisa-sisa sebuah prosesi penerimaan siswa dahulu yang kerap dilakukan oleh semua sekolah. Saat ini sudah sangat jarang dijumpai hal-hal seperti itu. Orang bilang sudah tidak zamannya lagi ada ajang perpeloncoan dan balas dendam. Sungguh itulah sebuah kemajuan kecil berarti bagi dunia pendidikan. Karena kita yakin tidak ada sebuah manfaat dalam acara itu selain rasa kesal dan dendam. Tidak ada perasaan bangga dan ingin maju jika acara itu masih saja dilakukan. Meski suasana kebersamaan kerap dijadikan alasan utama.

Hal ini pulalah yang terjadi di sebuah Sekolah Menengah Atas di pinggiran Kabupaten Bogor tepatnya di Kecamatan Gunung Sindur. Sebagai satu-satunya SMA Negeri rujukan semua siswa SMP dalam melanjutkan studinya, merasa terpanggil untuk melakukan sebuah tindakan perbaikan suasana MOS (Masa Orientasi Siswa), kelompok anggota Rohis dan OSIS bekerja sama untuk mensukseskan program ini. Meski suasana ketegangan kerap terjadi, namun itu tidak menjadi semakin berlarut karena kebanyakan isi materi yang diberikan adalah berisi tentang kependidikan. Setidaknya itulah gambaran program kerja dan acara yang akan mereka buat dan laksanakan.

Sebuah penomena perubahan program dan acara MOS menjadikan ciri khas dan keseriusan pihak sekolah dalam mengelola siswa barunya. Jikalau MOS tidak terkelola dengan baik, bukan tidak mungkin kedepannya sekolah ini tidak akan berkembang dengan baik karena siswanya tidak merasakan adanya sebuah kebanggaan. Setidaknya ada beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan MOS ini yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kegiatan.

Pengenalan Sekolah
Pengenalan Sekolah adalah meliputi dari pengenalan bagunan fisik hingga meliputi juga tata tertib dan aturan yang berlaku di lingkungan sekolah. Pengenalan ini bersifat mutlak karena berguna dan sangat dibutuhkan para siswa dalam kesehariannya setelah proses belajar berjalan.

Konsep Cara Belajar yang baik
Sebuah saran tentang cara belajar merupakan sebuah kebaikan jikalau diajarkan kepada siswa baru. Diharapkan dengan adanya pengenalan tersebut siswa-siswa memiliki sebuah bekal tentang sebuah konsep pembelajaran yang paling baik.

Pembekalan masalah tingkah laku (behavior or attitude)
Satu hal yang paling penting dari dunia pendidikan adalah masalah perilaku dan sikap. Karena sekolah merupakan tempat siswa belajar, maka selain dari belajar ilmu-ilmu pengetahuan, sikap dan perilaku juga akan sangat menentukan kesuksesan para pelajar dan sekolah.

Seminar tentang Fenomena yang berkaitan erat dengan dunia Remaja
Seiring semakin merajalelanya perilaku-perilaku menyimpang yang rentan di dunia remaja terutama siswa, maka seminar atau pembekalan tentang bahayanya perlu diadakan. Diantara penyimpangan itu seperti : Kenakalan Remaja dalam bentuk tawuran, Penyalahgunaan obat-obatan terlarang hingga Perilaku Seks bebas yang berimbas kepada penyakit HIV / AIDS. Sekolah sebagai sebuah tempat pembelajaran sudah seharusnya bisa memberikan pengarahan dan juga pengawasan terhadap siswa-siswanya dari perilaku-perilaku menyimpang tersebut.

Perkenalan Staff Pengajar
Perkenalan ini meliputi Kepala Sekolah beserta staff guru pengajar dan juga staff TU termasuk penjaga sekolah. Perkenalan yang baik dan penuh suasana kekeluargaan bisa menjadikan siswa tidak sungkan dalam berkomunikasi. Jikalau komunikasi berjalan dengan baik diharapkan kendala dan masalah akan segera terselesaikan dengan baik. Jadikanlah perkenalan ini sebagai ajang silaturahim dalam sebuah keluarga besar.

Perkenalan Kakak kelas atau Alumni
Seorang kakak kelas dan Alumni akan dijadikan sebagai tauladan atau contoh bagi adik-adik kelasnya. Akan sangat membantu jikalau dapat dihadirkan seorang sosok dan figur kakak kelas atau alumni yang telah berhasil dalam studinya. Misalnya profil kakak kelas dan senior mereka yang aktif, banyak mengukir prestasi dan telah melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Profil mereka yang begitu sempurna akan sangat berarti dan tertanam di jiwa siswa baru sehingga ada semangat untuk mencontoh. Sehingga tidak ada lagi kamus seorang aktifis namun prestasinya anjlok, yang ada malah sebaliknya, dengan aktif di sekolah menjadikan prestasi mereka semakin cemerlang. Sekolah akan diuntungkan dengan adanya Alumni yang telah berhasil karena akan menjadikan hal itu sebagai sebuah motivasi berharga bagi siswa baru.

Training Motivasi
Adakalanya siswa-siswa baru merasa minder dan malu ketika harus masuk ke lingkungan sekolah yang baru. Jikalau memang diperlukan, dapat pula diadakan sebuah training motivasi (AMT) untuk lebih meningkatkan motivasi dan kemandirian mereka. Adakalanya sekolah mengadakan acara ini di tempat wisata seperti puncak atau pantai. Tentunya akan sangat bermanfaat buat perkembangan mereka.

Mungkin itu sedikit gambaran tentang MOS sekolah. Jadi sudah saatnya kita tinggalkan yang namanya ajang balas dendam dan perpeloncoan yang hanya akan meninggalkan dendam dan kesia-siaan. Saatnya untuk berubah demi sebuah kemajuan dunia pendidikan kita.


Comments:
MOS harus dijadikan kesempatan emas untuk menciptakan generasi baru. Caranya dengan mengidentikan MOS sebagai ajang pembinaan sekaligus pembelajaran bagi siswa baru. Semua kegiatan serta tugas atau hal kecil lainnya harus memiliki maksud dan makna yang positif. Selain itu Panitia Kegiatan harus dapat mengontrol penuh kegiatan MOS ini dengan cara membimbing dan megarahkan siswa baru dalam melaksanakan kegiatan.
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]