Thursday, June 19, 2008

Hakikat Sebuah Do'a

Do'a tulus dan ikhlas membumbung tinggi jauh ke angkasa menhalau semua awan dan rintangan. Sungguh Allah Maha Tahu akan kesulitan Hamba Nya. Teringat sebuah ayat Al Quran. Ud'uni Astajib Lakum (berdo'alah niscaya Aku kabulkan). Setidanya kemarin saya kembali mengalami sebuah kasih sayang Nya.

Hari Ahad saya harus pergi ke Surabaya untuk urusan pekerjaan. Kebetulan pekerjaan ini menuntut saya untuk menginap selama 3 hari. Berangkat ke Surabaya jam 16.00 dengan Pesawat Garuda Indonesia. Sebelumnya saya sudah pesan Taksi Bluebird yang kebetulan pengemudinya adalah sepupu saya. Rencananya akan berangkat dari Rumah jam 13.00 karena harus menjemput teman di Lippo Karawaci jam 14.00. Namun ternyata Taksi mengalami keterlambatan hingga 30 menit. Terpaksa saya jemput agak telat sekitar 14.45. Sempat bos saya agak marah karena saya telat dan dia khawatir saya akan terlambat.

Sepanjang perjalanan saya hanya bisa berdo'a semoga Allah sampaikan tepat waktu dan tidak ada halangan. Meski harus berjuang dengan macet dan segala hal di jalan, hingga nyasar pas mau ke Bandara karena Sepupu tidak tahu jalannya, akhirnya sampai juga sekitar jam 15.30. Secepatnya saya dan teman lari ke tempat Check in dan berharap agar bisa segera dapat boarding pass.


Sayang kita berada di antrian terakhir. Namun saya tetap berdo'a semoga tidak ada masalah. Kaget juga saat dipanggil nomor pesawat saya. Ternyata antrian saya yang di depan adalah penumpang keberangkatan selanjutnya (17.00) yang sedianya berangkat ternyata dicancel. Sempat heran kenapa petugas check in menelpon menggunakan HP tentang saya dan teman saya ini. Namun akhirnya saya dapatkan juga ticket tersebut.

Sambil berjalan saya hanya mengobrol dan bercanda dengan teman dari Philipine ini. Tak lupa kami bercerita tentang perjalanan ke Surabaya sebelumnya. Tiba di tempat boarding saya lihat jam sudah menunjukan jam 15.45. Saya pamit ke teman untuk shalat ashar di Mushola yang ada di bawah. Alhamdulillah shalat selesai meski tidak sempat do'a dan dzikir karena telah ada panggilan boarding pesawat saya.

Buru-buru saya lari dan mencari teman saya. Alhamdulillah tidak terlalu lama dan akhirnya saya masuk ke pesawat. Ada sebuah keanehan, no ticket saya dan teman ternyata ada di kelas excecutive. Sempat bingung juga sih, soalnya pertama booking minta kelas economy dan juga bayar harga ticket economy. Saya sempat tanyakan ke temanku ini, tapi dia tetap bersikukuh no ini benar. Ya sudahlah.. saya diam dan duduk saja.

Ternyata, karena adanya pesawat yang dicacel menjadikan sebagian penumpannya dipindah ke pesawat saya dan pesawat selanjutnya. Akibatnya kelas economy yang harusnya saya tempati penuh, dan kami duduk di kelas executive. Alhamdulillah ya Allah. Ternyata do'a saya untuk bisa datang tidak terlambat dan tidak bermasalah berbuah sebuah anugerah yang tidak pernah saya bayangkan.

Saya semakin yakin bahwa Allah akan selalu berada bersama kita saat sulit dan senang. Terima kasih Ya Allah, hamba bersyukur atas Nikmat dan Karunia Mu selama ini.


Comments:
cerita ini sangat menyentuh dan dan mudah-mudahan bisa menjadikan rahmat dan hidayah bagi semua khusunya bagi pembacanya, Amiiin.
dan saya akui cerita ini cukup bagus untuk diposting semacam ini karena di dunia saat ini dibalik semua aktifitas kita, kita tak akan pernah lepas dari tuhan yg maha pengasih lagi maha penyayang.
 
Terkadang kita berpikir mampu merancang & melakukan apapun sesuai dengan kehendak kita,..... padahal Allah lah yg maha berkehendak dan kita tersadar setelah dihadapkan kendala yg tidak kita duga & hanya dengan berdoa & bermohon kepada Nya segala kuasa Nya lah yg akhirnya memudahkan apa yg kita usahakan. Jazakumullah kisah antum sangat inspiratif buat ana.
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]