Sunday, October 07, 2007
Terjebak Hujan dan Badai
Sabtu, 29 September 207
Hari ini adalah hari ke-5 saya berada di daratan Philipine tepatnya di Makati City Manilla. Sebagaimana hari-hari lainnya, hari ini pun saya berencana untuk mengunjungi customer Cygnus karena memang perbaikan alat dan kalibrasi belum selesai. Kemaren Jum’at kita sudah berjanji akan pergi kesana hari Sabtunya menyelesaikan semua yang belum dikerjakan. Sebagai informasi, biasanya memang hari Sabtu adalah hari libur di Makati City. Kemungkinan karena ini pabrik jadinya hari Sabtu juga tetap masuk.
Sesuai dengan janji sebelumnya dengan Teman, saya pun memulai perjalanan sekitar jam 8.35 pagi dari Hotel menuju Ayala MRT station. Hari ini mungkin agak lain. Biasanya saya berada diantara kerumunan orang-orang yang akan berangkat kerja. Namun tidak dengan hari ini, hampir semua jalanan dan gang yang saya lewati agak lenggang. Maklum mungkin karena libur di sebagian besar Makati City. Saya bisa agak santai berjalan di pinggiran mall.
Cuaca hari ini mungkin boleh dibilang tidak terlalu bagus. Hampir setiap saat hujan baik hujan agak deras atau hanya gerimis. Kadang tidak bisa diprediksi. Saya kebetulan ada payung pinjaman dari Teman lainnya sewaktu pertama kali datang. Beliau sengaja memberikan pinjaman mengingat cuaca di Philipine akhir-akhir ini sering hujan. Sepertinya cuaca sama seperti Bogor kalau musim hujan. Hampir seminggu kadang hujan terus menerus sehingga baju lembab dan basah terus karena humiditi yang tinggi.
Perjalanan ke Ayala MRT Station hanya sekitar 20 menit. Saya sempat melihat-lihat toko-toko di seberang, kali aja ada yang menarik sehingga nanti sore saya bisa jalan-jalan melihat-lihat ke dalam. Yang jelas, saya belum coba PIZZA HUT di Philipine, lain kali mungkin pas saya agak luang akan makan di PIZZA HUT. Saya istirahat untuk mengurangi cucuran keringat karena jalan kaki dan cuaca yang lembab. Alhamdulillah keringat kering setelah istirahat sekitar 10 menit. Teman sepertinya telat, soalnya sampai jam 9.00 belum juga kirim kabar.
5 menit berikutnya Teman kirim sms memberikan kabar keterlambatannya karena badai. Kemungkinan 15 menit lagi sampai ke Ayala katanya. Saya jawab dengan OK dan mengabarkan sudah di sekitar Ayala Station. Kembali saya cek HP dan memberikan kabar ke Istri di Indonesia melalui SMS. Saya coba perhatikan orang-orang yang sepertinya akan pergi berlibur dengan stelan baju gunung dan celana pendek. Sepertinya di menunggu seseorang, ternyata seorang perempuan yang juga memakai celana pendek. Sepertinya mereka akan berlibur ke pegunungan terlihat dari stelan baju dan tas cariel yang disandangnya.
Teman memecah lamunanku dengan teleponnya. Dia mengabarkan sudah berada di Ayala station di tempat ticket. Saya disuruh untuk naik dan bertemu dekat tempat ticket. Eskalator kebetulan masih rusak, akhirnya saya pakai tangga biasa untuk naik sekitar 8-10m Ayala Station. Saya akhirnya bertemu Teman di sana. Dia tak lupa menanyakan kabar serta bercerita tentang badai yang melanda Philipine. Kami masuk station kemudian langsung masuk MRT yang sudah terbuka. Di dalam tidak terlalu banyak orang, mungkin karena hari ini hari libur. Tapi sepertinya orang-orang malas keluar mengingat cuaca hujan dan dingin.
Seperti biasa, di North Avenue kami berhenti dan turun. Teman mengajak sarapan atau minum kopi di Mall. Saya menyetujuinya mengingat dinginnya cuaca. Saya diajak ke Dunkin Donut dan membeli 2 donut besar, 2 kopi hitam dan 1 bungkus isi sekitar 20 donut kecil oleh-oleh untuk Ms. Rachel (customer Cygnus). Kita akhirnya menyantap donut masing-masing 1 dan kopi. Rasa kopi agak kuat namun menyegarkan. Teman menjelaskan kalau ini adalah kopi tradisional khas Philipine yang tidak akan didapatkan di Indonesia.
Dari Dunkin donuts, kami lanjutkan perjalanan menuju terminal bus di dekat MRT North Avenue. Kadang MRT yang akan parkir terlihat dari bawah. North Avenue merupakan statiun terakhir MRT 3 arah Utara, sehingga MRT yang tiba akan diparkir sebentar sebelum balik lagi ke arah Ayala. Kami berjalan sambil sesekali memakai payung karena ada tempat yang tidak diberik canopi. Di “pasukan” atau line arah Novaliches, Malinta Exit kami menunggu. Namun sepertinya kami harus merasakan badai kencang menerpa dengan cucuran air hujan. Berkali-kali Teman menutupi kami dengan payungnya agar tidak basah. Beliau sesekali menjelaskan kalau Philipine sering kali dilanda badai terutama musim hujan. Dia menunjukkan pergerakan awan hitam yang cepat sekali akibat badai kencang.
Bus yang kami tunggu sekitar setengah jam lebih tidak kunjung datang. Kita tidak tahu kenapa seperti ini, apakah karena badai sehingga macet atau memang tidak beroperasi. Akhirnya Teman mengajak saya naik bus jurusan Monumento. Katanya nanti kita lanjutkan dengan Jeep. Kami akhirnya naik dan turun di Monumento. Kemudian dilanjutkan dengan Jeep. Kami turun di dekat LRT station. Teman bilang kita tidak jadi ke customer karena hujan dan badai yang kencang. Teman agak khawatir akan menyulitkan pergi kesana mengingat medan yang dilalui. Akhirnya kami pulang memakai LRT Monumento.
LRT tidak terlalu penuh saat kami masuk. Dapat kami lihat melalui LRT ternyata badai memang kencang sekali. Beruntung kami bisa kembali dengan LRT. Di station EDSA Kami turun kemudian kami pindah ke MRT menuju Ayala Station. Teman berjanji akan mengajak saya ke SM mall melihat-lihat barang untuk oleh-oleh.
Di SM Mal Teman mengantarkan saya untuk mencari-cari souvenir di Kultura Shop SM mall lantai 2. Saya hanya sempatkan untuk beli oleh-oleh kaos 4 buah untuk saya, kakak, adik, dan bapak di Ciamis. Namun saya kebingungan oleh-oleh apa untuk ibu, istri dan Fawwaz (anak pertama saya). Biar nanti saya tanyakan ke mereka via telepon saja. Setelah dari kultura, Teman mengajak kami ke toko lainnya di Land Mark. Saya sempatkan untuk beli gantungan kunci disana. Mengingat sepertinya Teman ada keperluan di rumahnya, akhirnya saya akhiri belanja karena kasihan. Lain kali insyaallah akan dilanjutkan kalau saya ada waktu luang.
Akhirnya kami pulang menyusuri mall itu melalui Ayala Museum kemudian kami berpisah di sekitar Green Belt Mall yang sedang dibangun. Teman pulang dengan jeepney sedangkan saya jalan menuju hotel di kawasan Green Belt.
Hari ini adalah hari ke-5 saya berada di daratan Philipine tepatnya di Makati City Manilla. Sebagaimana hari-hari lainnya, hari ini pun saya berencana untuk mengunjungi customer Cygnus karena memang perbaikan alat dan kalibrasi belum selesai. Kemaren Jum’at kita sudah berjanji akan pergi kesana hari Sabtunya menyelesaikan semua yang belum dikerjakan. Sebagai informasi, biasanya memang hari Sabtu adalah hari libur di Makati City. Kemungkinan karena ini pabrik jadinya hari Sabtu juga tetap masuk.
Sesuai dengan janji sebelumnya dengan Teman, saya pun memulai perjalanan sekitar jam 8.35 pagi dari Hotel menuju Ayala MRT station. Hari ini mungkin agak lain. Biasanya saya berada diantara kerumunan orang-orang yang akan berangkat kerja. Namun tidak dengan hari ini, hampir semua jalanan dan gang yang saya lewati agak lenggang. Maklum mungkin karena libur di sebagian besar Makati City. Saya bisa agak santai berjalan di pinggiran mall.
Cuaca hari ini mungkin boleh dibilang tidak terlalu bagus. Hampir setiap saat hujan baik hujan agak deras atau hanya gerimis. Kadang tidak bisa diprediksi. Saya kebetulan ada payung pinjaman dari Teman lainnya sewaktu pertama kali datang. Beliau sengaja memberikan pinjaman mengingat cuaca di Philipine akhir-akhir ini sering hujan. Sepertinya cuaca sama seperti Bogor kalau musim hujan. Hampir seminggu kadang hujan terus menerus sehingga baju lembab dan basah terus karena humiditi yang tinggi.
Perjalanan ke Ayala MRT Station hanya sekitar 20 menit. Saya sempat melihat-lihat toko-toko di seberang, kali aja ada yang menarik sehingga nanti sore saya bisa jalan-jalan melihat-lihat ke dalam. Yang jelas, saya belum coba PIZZA HUT di Philipine, lain kali mungkin pas saya agak luang akan makan di PIZZA HUT. Saya istirahat untuk mengurangi cucuran keringat karena jalan kaki dan cuaca yang lembab. Alhamdulillah keringat kering setelah istirahat sekitar 10 menit. Teman sepertinya telat, soalnya sampai jam 9.00 belum juga kirim kabar.
5 menit berikutnya Teman kirim sms memberikan kabar keterlambatannya karena badai. Kemungkinan 15 menit lagi sampai ke Ayala katanya. Saya jawab dengan OK dan mengabarkan sudah di sekitar Ayala Station. Kembali saya cek HP dan memberikan kabar ke Istri di Indonesia melalui SMS. Saya coba perhatikan orang-orang yang sepertinya akan pergi berlibur dengan stelan baju gunung dan celana pendek. Sepertinya di menunggu seseorang, ternyata seorang perempuan yang juga memakai celana pendek. Sepertinya mereka akan berlibur ke pegunungan terlihat dari stelan baju dan tas cariel yang disandangnya.
Teman memecah lamunanku dengan teleponnya. Dia mengabarkan sudah berada di Ayala station di tempat ticket. Saya disuruh untuk naik dan bertemu dekat tempat ticket. Eskalator kebetulan masih rusak, akhirnya saya pakai tangga biasa untuk naik sekitar 8-10m Ayala Station. Saya akhirnya bertemu Teman di sana. Dia tak lupa menanyakan kabar serta bercerita tentang badai yang melanda Philipine. Kami masuk station kemudian langsung masuk MRT yang sudah terbuka. Di dalam tidak terlalu banyak orang, mungkin karena hari ini hari libur. Tapi sepertinya orang-orang malas keluar mengingat cuaca hujan dan dingin.
Seperti biasa, di North Avenue kami berhenti dan turun. Teman mengajak sarapan atau minum kopi di Mall. Saya menyetujuinya mengingat dinginnya cuaca. Saya diajak ke Dunkin Donut dan membeli 2 donut besar, 2 kopi hitam dan 1 bungkus isi sekitar 20 donut kecil oleh-oleh untuk Ms. Rachel (customer Cygnus). Kita akhirnya menyantap donut masing-masing 1 dan kopi. Rasa kopi agak kuat namun menyegarkan. Teman menjelaskan kalau ini adalah kopi tradisional khas Philipine yang tidak akan didapatkan di Indonesia.
Dari Dunkin donuts, kami lanjutkan perjalanan menuju terminal bus di dekat MRT North Avenue. Kadang MRT yang akan parkir terlihat dari bawah. North Avenue merupakan statiun terakhir MRT 3 arah Utara, sehingga MRT yang tiba akan diparkir sebentar sebelum balik lagi ke arah Ayala. Kami berjalan sambil sesekali memakai payung karena ada tempat yang tidak diberik canopi. Di “pasukan” atau line arah Novaliches, Malinta Exit kami menunggu. Namun sepertinya kami harus merasakan badai kencang menerpa dengan cucuran air hujan. Berkali-kali Teman menutupi kami dengan payungnya agar tidak basah. Beliau sesekali menjelaskan kalau Philipine sering kali dilanda badai terutama musim hujan. Dia menunjukkan pergerakan awan hitam yang cepat sekali akibat badai kencang.
Bus yang kami tunggu sekitar setengah jam lebih tidak kunjung datang. Kita tidak tahu kenapa seperti ini, apakah karena badai sehingga macet atau memang tidak beroperasi. Akhirnya Teman mengajak saya naik bus jurusan Monumento. Katanya nanti kita lanjutkan dengan Jeep. Kami akhirnya naik dan turun di Monumento. Kemudian dilanjutkan dengan Jeep. Kami turun di dekat LRT station. Teman bilang kita tidak jadi ke customer karena hujan dan badai yang kencang. Teman agak khawatir akan menyulitkan pergi kesana mengingat medan yang dilalui. Akhirnya kami pulang memakai LRT Monumento.
LRT tidak terlalu penuh saat kami masuk. Dapat kami lihat melalui LRT ternyata badai memang kencang sekali. Beruntung kami bisa kembali dengan LRT. Di station EDSA Kami turun kemudian kami pindah ke MRT menuju Ayala Station. Teman berjanji akan mengajak saya ke SM mall melihat-lihat barang untuk oleh-oleh.
Di SM Mal Teman mengantarkan saya untuk mencari-cari souvenir di Kultura Shop SM mall lantai 2. Saya hanya sempatkan untuk beli oleh-oleh kaos 4 buah untuk saya, kakak, adik, dan bapak di Ciamis. Namun saya kebingungan oleh-oleh apa untuk ibu, istri dan Fawwaz (anak pertama saya). Biar nanti saya tanyakan ke mereka via telepon saja. Setelah dari kultura, Teman mengajak kami ke toko lainnya di Land Mark. Saya sempatkan untuk beli gantungan kunci disana. Mengingat sepertinya Teman ada keperluan di rumahnya, akhirnya saya akhiri belanja karena kasihan. Lain kali insyaallah akan dilanjutkan kalau saya ada waktu luang.
Akhirnya kami pulang menyusuri mall itu melalui Ayala Museum kemudian kami berpisah di sekitar Green Belt Mall yang sedang dibangun. Teman pulang dengan jeepney sedangkan saya jalan menuju hotel di kawasan Green Belt.
Subscribe to Posts [Atom]