Tuesday, November 28, 2006
Izinkan Kami untuk Kembali Bangkit..
Detik demi detik, menit berganti jam, hari berganti minggu dst..
Tanpa terasa sudah sekian lama tidak merasakan kembali suasana hati dan jiwa yang tenang dan ikhlas. Entah kenapa sepertinya setelah melewati Ramadhan kemudian Idul Fitri disusul dengan shaum 6 hari di bulan Syawal rasanya seperti ada sesuatu yang hilang dan hampa. Tidak ada lagi motivasi untuk berjuang dan berusaha untuk selalu dekat dengan Nya lewat tilawah Qur’an, Qiyamul Lail serta Ibadah Syaum. Apakah ini sebuah tanda bahwa Puasa tidak diterima Allah. Duh Robbi jangan sampai Engkau tolak ibadah Puasaku kemarin.
Keseharian diantara rutinitas bekerja di sebuah kantor swasta seakan menambah dan mendukung suasana suasana hati yang kosong. Hidup seperti robot dan tanpa tujuan yang jelas. Duh Allah kenapa kok rasanya berat sekali untuk bisa memulai kembali berkarya dan berjuang demi sebuah cita-cita. Rasanya cukup sudah berbagai macam alasan dan juga kondisi yang memaksa untuk selalu menapaki tatih-tatih langkah kehidupan ini.
Kemanakah semangat itu ya Allah? Semangat untuk selalu belajar dan bekerja dengan kesungguhan hati dan raga. Semangat untuk terus mengkaji dan mengaji ayat-ayat Mu. Semangat berbagi dan saling mendo’akan sesama muslim yang membutuhkan.
Istana indah dan kaya dengan Cinta dan Kesyukuran rasanya kian saja pudar. Suasana kaku dan bosan kembali menyelimuti diri. Setiap hari selalu saja sebuah kesibukan diantara kami yang menjadi teman setiap waktu. Tanpa disadari benih-benih cinta Kami itu kian pudar tergantikan dengan sebuah rutinitas keluarga.
Ya Allah jangan Kau biarkan hamba dengan kondisi seperti ini terus menerus….
Hamba ingin sekali merengkuhMu di dalam buaian syurga yang indah. Izinkanlah kami untuk kembali merasakan indahnya jalinan Cinta dan Kasih sayangMu lewat hati yang selalu berdzikir dan memujiMu.
Tanpa terasa sudah sekian lama tidak merasakan kembali suasana hati dan jiwa yang tenang dan ikhlas. Entah kenapa sepertinya setelah melewati Ramadhan kemudian Idul Fitri disusul dengan shaum 6 hari di bulan Syawal rasanya seperti ada sesuatu yang hilang dan hampa. Tidak ada lagi motivasi untuk berjuang dan berusaha untuk selalu dekat dengan Nya lewat tilawah Qur’an, Qiyamul Lail serta Ibadah Syaum. Apakah ini sebuah tanda bahwa Puasa tidak diterima Allah. Duh Robbi jangan sampai Engkau tolak ibadah Puasaku kemarin.
Keseharian diantara rutinitas bekerja di sebuah kantor swasta seakan menambah dan mendukung suasana suasana hati yang kosong. Hidup seperti robot dan tanpa tujuan yang jelas. Duh Allah kenapa kok rasanya berat sekali untuk bisa memulai kembali berkarya dan berjuang demi sebuah cita-cita. Rasanya cukup sudah berbagai macam alasan dan juga kondisi yang memaksa untuk selalu menapaki tatih-tatih langkah kehidupan ini.
Kemanakah semangat itu ya Allah? Semangat untuk selalu belajar dan bekerja dengan kesungguhan hati dan raga. Semangat untuk terus mengkaji dan mengaji ayat-ayat Mu. Semangat berbagi dan saling mendo’akan sesama muslim yang membutuhkan.
Istana indah dan kaya dengan Cinta dan Kesyukuran rasanya kian saja pudar. Suasana kaku dan bosan kembali menyelimuti diri. Setiap hari selalu saja sebuah kesibukan diantara kami yang menjadi teman setiap waktu. Tanpa disadari benih-benih cinta Kami itu kian pudar tergantikan dengan sebuah rutinitas keluarga.
Ya Allah jangan Kau biarkan hamba dengan kondisi seperti ini terus menerus….
Hamba ingin sekali merengkuhMu di dalam buaian syurga yang indah. Izinkanlah kami untuk kembali merasakan indahnya jalinan Cinta dan Kasih sayangMu lewat hati yang selalu berdzikir dan memujiMu.
Subscribe to Posts [Atom]