Monday, February 19, 2007
Selamat Hari Jadi - Ulang Tahun
Ya Allah, Jadikanlah milad ke-27 ananda IMAM FATHURACHMAN pada hari ini akan menambah ilmu, iman & taqwanya padaMU. Berilah petunjuk, pertolongan & perlindungan padanya agar ia dapat menjadi khalifah yang terbaik di muka bumi ini sebagaimana Engkau telah memilih yang terbaik dari keluarga Nabi Ibrahim AS. Amin ya Robbal Alamin.
Sebuah SMS masuk ke HP Nokiaku. Kaget dan juga merupakan sebuah surprice saat tahu pengirimnya adalah tanteku. Lantunan do'a indah itu semakin memantapkan langkah demi mengarungi samudra kehidupan yang selalu penuh dengan arus dan gelombang.
Ya, tepatnya hari ini adalah hari jadi atas diriku. Tepatnya 27 tahun yang lalu saya dilahirkan di sebuah kota kecil Ciamis. Tangisan keras menandakan sebuah proses awal kehidupan seorang manusia. Terlahir dari seorang ibu yang selalu penuh kasih sayangnya dan sebagai anak kedua. Lantunan Adzan dan Iqamah seorang Bapak di telinga kanan dan kiri sebagai sebuah do'a dan harapan akan masa depan anak itu agar kelak bisa menjadi seorang yang shaleh dan berbakti.
5 tahun kemudian saatnya untuk menginjakan kaki di sebuah Taman Kanak-kanak tepatnya di TK PERWANIDA Kab. Ciamis. Cukup sudah perjalanan waktu selama 1 tahun untuk mematangkan dan mendewasakan dirinya sehingga saatnya tiba untuk masuk ke jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Dasar.
Berbeda dengan TK, lokasi SD kali ini adalah dekat dengan rumah, cukup jalan 15 menit saja, sudah sampai disana. SD Negeri Galuh 28 tepatnya. 6 tahun lamanya saya mengarungi dan belajar. Tak lupa pula suka serta duka yang selalu menyertainya. Masih saja ingat bagaimana bangganya ibu dan bapak guru karena selalu saja mendapatkan rangking 1 dari semenjak kelas 1 hingga 6. Hingga terpilih mewakili sekolah untuk pemilihan pelajar teladan. Hanya sayang tidak mendapatkan juara 1 tingkat kecamatan.
3 tahun kemudian saatnya melanjutkan sekolah demi meraih sebuah cita-cita. SMP Negeri 1 Ciamis menjadi tujuannya waktu itu. Ada sebuah perasaan minder dan rendah diri. Maklum saja SD saya memang di kampung. Tapi itupun tidak menyulutkan semangat belajar dan berkarya. Hingga akhirnya bisa selesai dengan sebuah kebanggaan saat dipanggil di panggung sebagai peraih NEM peringgkat tiga besar. Duh ternyata tidak sia-sia perjuangan itu.
Sebagai langkah mematangkan kemampuan berfikir serta mendewasakan diri, Seklah lanjutkan Atas di SMU Negeri 1 Ciamis menjadi pilihan saat itu. Tiga tahun berlalu selama disana dengan menyisakan kisah-kisah berarti dari para guru dan pengajar. Memang tidak terlalu membanggakan, namun setidaknya selalu saja guru matematika memuji kemampuan berhitung saya hingga nilai 9 & 10 selalu menjadi langganan saat ulangan.
Kehidupan berlanjut dengan diterimanya di sebuah perguruan tinggi negeri di Bogor, tepatnya IPB melalui jalur USMI. Mulailah ditempa dan diuji kemampuan serta kedewasaan diri karena inilah yang menentukan sebuah keberhasilan. Disinilah dimulainya sebuah kemandirian dalam bertindak dan berfikir. Proses pencarian sebuah jati diri dimulai disini, karena disinilah terjadi sebuah perubahan besar dalam pemahaman. Nilai-nilai Islam mulai menghiasi kesehariannya. Semangat untuk berda'wah senantiasa hadir dalam kehidupan. Hingga hari-harinya selalu saja penuh dengan agenda da'wah.
Tahapan selanjutnya adalah ketika harus berhadapan dengan dunia nyata. Dunia kerja yang selalu penuh dengan kompetisi dan tantangan. Dengan segala aral melintang yang selalu menyertai segala langkah dan upaya selalu saja mendatangkan sebuah hikmah. Setidaknya itulah yang menghantarkannya menuju sebuah gerbang kedewasaan.
Tepatnya 10 bulan yang lalu sebuah akad menandai berakhinya masa kesendirian dan berubah menjadi sebuah tanggung jawab. Dengan ditemani seorang istri yang setia dan selalu mendukung semua langkah seakan hidup menjadi lebih berarti dan terarah.
***
Cupp..
Sebuah kecupan cinta membangunkanku saat pagi tiba. Sebuah ucapan selamat serta do'a yang selalu menjadikan sebuah kekuatan terlantun adanya.
"Semoga Allah memberikan Rahmat dan AnugerahNya kepada Akang. Selamat hari ulang tahun yang ke-27. Dari yayang dan dede di perut."
Disusul kemudian telepon ucapan ulang tahun dan hari jadi beserta do'a berturut-turut dari ibu, bapak, kakak dan adek. Duh indah sekali jalinan ini. Semoga Allah melanggengkannya hingga akhir di syurga nanti. Amien.
Sebuah SMS masuk ke HP Nokiaku. Kaget dan juga merupakan sebuah surprice saat tahu pengirimnya adalah tanteku. Lantunan do'a indah itu semakin memantapkan langkah demi mengarungi samudra kehidupan yang selalu penuh dengan arus dan gelombang.
Ya, tepatnya hari ini adalah hari jadi atas diriku. Tepatnya 27 tahun yang lalu saya dilahirkan di sebuah kota kecil Ciamis. Tangisan keras menandakan sebuah proses awal kehidupan seorang manusia. Terlahir dari seorang ibu yang selalu penuh kasih sayangnya dan sebagai anak kedua. Lantunan Adzan dan Iqamah seorang Bapak di telinga kanan dan kiri sebagai sebuah do'a dan harapan akan masa depan anak itu agar kelak bisa menjadi seorang yang shaleh dan berbakti.
5 tahun kemudian saatnya untuk menginjakan kaki di sebuah Taman Kanak-kanak tepatnya di TK PERWANIDA Kab. Ciamis. Cukup sudah perjalanan waktu selama 1 tahun untuk mematangkan dan mendewasakan dirinya sehingga saatnya tiba untuk masuk ke jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Dasar.
Berbeda dengan TK, lokasi SD kali ini adalah dekat dengan rumah, cukup jalan 15 menit saja, sudah sampai disana. SD Negeri Galuh 28 tepatnya. 6 tahun lamanya saya mengarungi dan belajar. Tak lupa pula suka serta duka yang selalu menyertainya. Masih saja ingat bagaimana bangganya ibu dan bapak guru karena selalu saja mendapatkan rangking 1 dari semenjak kelas 1 hingga 6. Hingga terpilih mewakili sekolah untuk pemilihan pelajar teladan. Hanya sayang tidak mendapatkan juara 1 tingkat kecamatan.
3 tahun kemudian saatnya melanjutkan sekolah demi meraih sebuah cita-cita. SMP Negeri 1 Ciamis menjadi tujuannya waktu itu. Ada sebuah perasaan minder dan rendah diri. Maklum saja SD saya memang di kampung. Tapi itupun tidak menyulutkan semangat belajar dan berkarya. Hingga akhirnya bisa selesai dengan sebuah kebanggaan saat dipanggil di panggung sebagai peraih NEM peringgkat tiga besar. Duh ternyata tidak sia-sia perjuangan itu.
Sebagai langkah mematangkan kemampuan berfikir serta mendewasakan diri, Seklah lanjutkan Atas di SMU Negeri 1 Ciamis menjadi pilihan saat itu. Tiga tahun berlalu selama disana dengan menyisakan kisah-kisah berarti dari para guru dan pengajar. Memang tidak terlalu membanggakan, namun setidaknya selalu saja guru matematika memuji kemampuan berhitung saya hingga nilai 9 & 10 selalu menjadi langganan saat ulangan.
Kehidupan berlanjut dengan diterimanya di sebuah perguruan tinggi negeri di Bogor, tepatnya IPB melalui jalur USMI. Mulailah ditempa dan diuji kemampuan serta kedewasaan diri karena inilah yang menentukan sebuah keberhasilan. Disinilah dimulainya sebuah kemandirian dalam bertindak dan berfikir. Proses pencarian sebuah jati diri dimulai disini, karena disinilah terjadi sebuah perubahan besar dalam pemahaman. Nilai-nilai Islam mulai menghiasi kesehariannya. Semangat untuk berda'wah senantiasa hadir dalam kehidupan. Hingga hari-harinya selalu saja penuh dengan agenda da'wah.
Tahapan selanjutnya adalah ketika harus berhadapan dengan dunia nyata. Dunia kerja yang selalu penuh dengan kompetisi dan tantangan. Dengan segala aral melintang yang selalu menyertai segala langkah dan upaya selalu saja mendatangkan sebuah hikmah. Setidaknya itulah yang menghantarkannya menuju sebuah gerbang kedewasaan.
Tepatnya 10 bulan yang lalu sebuah akad menandai berakhinya masa kesendirian dan berubah menjadi sebuah tanggung jawab. Dengan ditemani seorang istri yang setia dan selalu mendukung semua langkah seakan hidup menjadi lebih berarti dan terarah.
***
Cupp..
Sebuah kecupan cinta membangunkanku saat pagi tiba. Sebuah ucapan selamat serta do'a yang selalu menjadikan sebuah kekuatan terlantun adanya.
"Semoga Allah memberikan Rahmat dan AnugerahNya kepada Akang. Selamat hari ulang tahun yang ke-27. Dari yayang dan dede di perut."
Disusul kemudian telepon ucapan ulang tahun dan hari jadi beserta do'a berturut-turut dari ibu, bapak, kakak dan adek. Duh indah sekali jalinan ini. Semoga Allah melanggengkannya hingga akhir di syurga nanti. Amien.
Subscribe to Posts [Atom]