Friday, October 20, 2006
Selamat Datang Kemenangan
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar,
laa ilaha illAllahu akabar.
Allahu akbar wa Lillah ilhamd
Pekikan takbir seakan menandakan telah tibanya saat-saat perpisahan dengan sahabat agung bulan Ramadhan. Tanpa terasa sudah 1 bulan berlalu kita senantiasa ada bersama sahabat yang teramat agung dan mulia. Hanya saja mungkin banyak hal yang kadang harus terlewatkan tanpa kebersamaannya. Karena kesibukan, urusan kantor, kecapaian dan urusan-urusan dunia lainnya yang menjadikan penghalang kebersamaanya.
Kini saat-saat perpisahan berarti telah di depan mata. Akankah kita bersedih dengan kepergiannya? Apakah tetesan air mata syahdu, getaran hati pilu dan jiwa yang lusuh karena menahan sedih dan lara.
Sahabatku.. andai kau selalu bersamaku maka akan aku jamu dan aku akan selalu siap besamamu.. setiap saat dan waktu..
Namun diantara tangisan kesedihan perpisahan, kita diingatkan dengan sebuah peristiwa berharga bernama kemenangan. Yah kita akan segera peroleh sebuah kesucian hati dan jiwa. Karena ternyata sahabat terbaik itu telah membawa kita kepada sebuah sekolah unggulan bernama puasa. Puasa yang senantiasa menjaga diri dari hawa nafsu yang melenakan menuju sebuah kesucian dan keagungan bersama menuju Pencipta Kita.
Bergetar sudah hati dan jiwa ini saat mengumandangkan kalimat Takbir yang Agung. Bergelora jiwa karena selesai sudah sekolah hati dan jiwa ini. Tapi kita tidak tahu dengan predikat apakah lulusnya. Apakah terbaik, cukup ataukah terburuk?
Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqaballahu Minna Waminkum.. Mohon Maaf Lahir Bathin.
Thursday, October 19, 2006
Semangat itu tetap ada..
Assalamu’alaikum.. Apa Kabar teman-teman hari ini?
Sebuah pertemuan rutin pekanan anggota rohis dalam rangka mentoring telah saya buka. Keceriaan dan kekhusuan mereka semakin indah. Tanpa terasa sudah tiga pekan kita tidak bertemu karena agenda sekolah yang memang tidak bisa diganggu. Pekan pertama anak-anak harus menyiapkan diri menjelang Meed Test, pekan kedua adalah hari terakhir meed test sedangkan pekan ketiga saat mereka libur awal ramadhan. Rindu dan kangen juga rasanya tidak bertemu mereka. Apalagi ini bulan Ramadhan.
Pertemuan itu memang tidak dikhususkan untuk mendiskusikan materi keislaman, namun lebih ke arah teknis mengisi bulan ramadhan di sekolah dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Belajar efektif selama 6 hari dilanjutkan dengan program sanlat (pesantren kilat) selama 6 hari. Banyak sekali ide dan gagasan yang mereka ajukan sebagai bagian dari upaya syiar ramadhan di sekolah. Mulai dari kultum (kuliah tujuh menit) setiap pagi, Kajian setelah shalat Dhuhur, Buka Shaum bersama, tadarusan, lomba pidato dan cerdas cermat keislaman, hingga program mabit khusus rohis.
Semua program memang sungguh bagus. Saya melihat mereka begitu antusias mengikuti dan juga mengusulkan programnya. Memang hanya 12 hari mereka bisa lakukan di sekolah. Namun itu tidak mengurangi semangat dan perhatian mereka dengan ramadhan ini. Memang diantara sekian banyak ekstra kurikuler yang ada hanya Rohis yang sibuk di bulan Ramadhan ini.
Saya benar-benar kagum dengan ide-ide mereka. Namun sayang tidak bisa mengikuti semuanya karena memang saya hanya bisa datang pas hari Sabtu saja. Namun insyaallah saya akan support mereka penuh terutama program sanlat yang akan dilakukan hari Sabtu – Ahad terakhir sekolah. Disepakati saya yang akan handle program acara dan Rohis menyiapkan semuanya selain acara. Alhamdulillah rapat kali ini berjalan baik dengan hasil cukup lumayan. Ada banyak tugas menanti yang harus mereka lakukan demi suksesnya acara ini.
Sesaat sebelumnya program sanlat akan digagalkan secara sepihak oleh pembina rohis karena alasan sarana yang tidak memungkinkan. Air di sekolah saat itu benar-benar kosong, maklum hujan sudah lama tidak turun. Setelah saya negosiasi dengannya dan mengajukan alternatif untuk pindah tempat di mesjid di luar sekolah, akhirnya disetujui. Anak-anak rohis kembali semangat untuk kembali bekerja mendengar hal ini.
Namun ternyata Allah berbicara lain. Meski kita telah berusaha sekuat tenaga untuk menggoalkan acara-acara tersebut. Kepala sekolah tidak menyetujui diadakan di luar sekolah. Alasannya memang rasional karena sulit dikontrol kalau di luar sekolah.. Duh. Sedih sekali rasanya di saat semangat anak rohis begitu tinggi akhirnya harus pupus dan gagal di tengah jalan.
„Tidak apa-apa, karena ini baru permulaan, insyaallah kedepannya kita bisa lakukan acara-acara yang lebih baik lagi. Bersabarlah, Allah pasti akan memberikan kemudahan-kemudahan lainnya“ Hibur saya kepada mereka sesaat sebelum saya pamit pada pekan berikutnya. Kita memang tidak akan ketemu selama 3 pekan karena libur lebaran. Namun semangat itu tetaplah ada dan selalu berkobar. Insyaallah akan kita buktikan saat-saat kedepannya.
Terima kasih adik-adik Rohis SMAN 1 Gunung Sindur yang telah memberikan pelajaran berharga buat saya. Setidaknya semangat merekalah yang membuat saya mampu untuk bertahan dan berkarya diantara kesibukan dan rutinitas pekerjaan kantor yang tiada habisnya.
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa saudaraku, dan juga Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqabbalallohu Minna Waminkum, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Subscribe to Posts [Atom]